Selasa, 28 Agustus 2012

PERAK IMAMAT

Ribuan umat menghadiri perayaan syukur perak imamat Romo Gerardus Janur, Pr di lapangan bola kaki dekat Kapela kampung Barang, paroki Beamese Kecamatan Cibal, Mangarai, 27 Juli 2012. Perayaan 25 tahun ziarah imamat Vikep Ruteng ini dipadukan dengan perayaan intan (60) tahun pernikahan orang tuanya, Bapak Yosef Nalas (Yosesf) dan Mama Yuliana Pisang (Ana).
Ribuan umat datang dari berbagai tempat dan paroki guna menghadiri syukur yang dipimpin Vikjen Keuskupan Ruteng, Romo Laurens Sopang, Pater Dr. Huber Muda, SVD dan puluhan imam. Wakil bupati Deno kamelus , para pejabat, biarawan-biarawati, utusan dari paroki-paroki yang pernah menjadi tempat pelayanan Romo  Geradus juga dari beberapa sekolah di bawah asuhannya.
Pater Huber dalam khotbahnya mengatakan, perayaan 25 tahun imamat dan 60 tahun pernikahan adalah momentum penting dalam perjalanan manusia  baik sebagai imam maupun dalam kehidupan berkeluarga. Perjalanan panjang para yubilaris menandakan kesetiaan dan penyertaan Tuhan yang tak pernah berhenti dalam karya dan pengabdian baik sebagai imam maupun dalam hidup berkeluarga.
            “Peristiwa besar   kita rayakan sekarang ini. Apa yang terjadi pada romo Gerardus dan orang tuanya adalah bukti kebesaran Tuhan dalam membimbing umatNya.Romo Gerardus, Bapa Yosef dan Mama Ana telah memberikan teladan untuk kita semua.  Hal yang diteladani adalah  tentang bagaimana mengisi hidup dengan karya-karya  nyata yang tidak saja bermanfaat  bagi pribadi, tetapi juga bagi orang banyak,” katanya.
            Vikjen Romo Laurens Sopang menyatakan terima kasih kepada orang tua dan keluarga yang merelakan anaknya untuk bekerja di ladang Tuhan. Apa yang terjadi pada keluarga ini mengingatkan juga semua keluarga katholik untuk selalu menumbuhkan semangat panggilan, terutama pada anak-anaknya. Di tengah dunia yang membutuhkan banyak panggilan, kehadiran para pekerja sangat dibutuhkan. Dan kepada semua keluarga yang hadir Vikjen meminta, “ Jangan Lupa Berdoa Untuk Para Imam, Untuk Kami-kami ini,” pintanya dengan nada keras.
            Romo Gerardus Janur yang ditabiskan imam 25 tahun lalu, mengatakan, dirinya pernah bekerja di paroki Pateng-Rego, Paroki Beokina,paroki Cancar dan Paroki Kuwu; Sejak 5 tahun lalu Uskup Ruteng memberi saya satu tugas lagi Ketua SUKMA ( Sekolah Umat Katolik Manggarai) sampai sekarang.Dalam perjelanan tersebut, dirinya tidak saja memberikan pelayanan rohani, membangun sarana air bersih, membuka jalan raya, promosi kesehatan ibu dan anak, promosi tenun ikat pertanian ekologis dan arisan. Semua bisa berjalan karena selalu bekerja sama dengan umat, pemerintah dan LSM-LSM dalam dan luar negeri.
            “Saya berterima kasih atas semuanya itu. Terima kasih telah mendukung perjalanan imamat saya hingga 25 tahun ini dan seterusnya. Karya pastoral saya bisa berjalan  karena bantuan dan dukungan semua, termasuk kalangan LSM’ katanya.
            Wabup Manggarai Deno Kamelus menyatakan banyak hal telah dilakukan Romo Gerardus  selama 25 tahun.Karyanya tidak saja untuk gereja,tetapi juga untuk pembangunan di wilayah Manggarai. Karya nyata tersebut telah dirasakan dan sulit untuk dilupakan  umat yang pernah dilayaninya.
“Peristiwa hari ini, saya nilai langka. Perak imamat anak bisa dirayakan dengan perayaan intan pernikahan orang tua. Dari momen ini, banyak yang kita pelajari. Kesetiaan akan panggilan dan kepasrahan pada Tuhan atas hadup dan karya sehari-hari,” katanya.(John Madu)

MISA KENEGARAAN

 
BERJUANG BERSAMA ALLAH MENUJU KEMERDEKAAN SEJATI”

Misa kenegaraan Rabu, 15 Agustus 2012,bertempat di Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, dipimpin romo Bene Bensi (Vikep Labuan Bajo), romo Bene Jehadun (Pastor Paroki), romo Rober (Preses Seminari Yoh. Paulus II) Labuan Bajo dan sejumlah imam biarawan/i, Bapak Gusti Dula (Bupati Manggarai Barat), wakil Ketua DPRD, pejabat lainya, umat dan para pelajar mulai dari tingkat PAUD, TKK , SD, SMP, SMA dan SMK. Misa yang dihadiri 4000 orang itu dimeriahkan oleh regu ronda (Kelompok penari adat) sanggar Embong Mose(Memaknai hidup) dan Manik Laing (Cantik, indah-menarik..) dari keluarga besar SMPK St. Ignatius Loyola, tarian pesembahan oleh TK Ade Irma dan koor oleh siswa Seminari Yohanes Paulus II Labuan Bajo, lembaga calon imam, yang berada di tengah kota pariwisata Labuan Bajo-Komodo-Manggarai Barat-NTT.
B

Barisan para imam dan para pejabat tkt. Kab. Manggarai Barat diapiti para penari adat, (Ft. Jhon Madu)
                Pada bagian pembukaan romo Bene (Vikep Labuan Bajo), menyatakan; Kemerdekaan bangsa Indonesia adalah rahmat Allah yang Maha Kuasa. Hal ini telah dengan tegas dinyatakan dalam  Pembukaan UUD 1945. Refleksi sejarah tersebut hendak menyatakan keyakinan yang mendasari keberadaan kita sebagai bangsa yakni bahwa Allah selalu menyertai dan merestui perjuangan kita dalam merebut kemerdekaan, dan bahwa  kemerdekaan itu adalah karunia Allah bagi segenap bangsa manusia. Dan proklamasi kemerdekaan pada 67 tahun yang silam menunjukan secara nyata “ Kemuliaan Tuhan Yang Maha Esa” itu yang setia mendengar rintihan rakyat Indonesia dan mengerjakan pembebasan bagi umat-Nya yang tertindas.
                Sebagai anugerah Tuhan, lanjutnya; kemerdekaan itu juga sekaligus memberikan kita tugas dan tanggungjawab yang besar. Tanggungjawab untuk mempertahankan dan memaknai kemerdekaan dengan berupaya mengembangkan kebaikan bersama Allah. Karena itu, di bawah tema “ Berjuang Bersama Allah Menuju Kemerdekaan Sejati,” kita sekalian diajak sehati sesuara menyampaikan puji dan syukur kepada Tuhan atas karyaNya yang agung, sambil melihat kembali pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita masing-masing. Kita juga memohon agar Tuhan membaharui hidup kita serta senantiasa menyertai perjalanan dan perjuangan bangsa kita mencapai cita- cita luhurnya.

Penari Adat SMPK St. Ignatius Loyola,pada misa kenegaraan RI ke- 67 di Labuan Bajo Komodo Manggarai Barat-NTT. (Foto. Jhon Madu)
                Dalam khotbah romo Bene Jehadun ( Pastor paroki Roh Kudus Labuan Bajo) menyampaikan satu pertanyaan reflektif; “Kita sudah merdeka atau kita belum merdeka”, spontas umat yang hadir utamanya para pelajar menjawab  “belum...”, disambut dengan tepuk tangan. Jawabannya, kata romo “ Dalam hati kita masing-masing”. Dengan nada terputus-putus romo melanjutkan khotbahnya, “Ada sinyal, tetapi... tidak ada hand Pone (hp), ada hp tetapi tidak ada sinyal/jaringan sinyal dan hp  ada tetapi tidak tahu  bagaimana SMS, disambut dengan tertawa umat yang hadir.
Bacaan-bacaan pada hari ini mau mengingatkan kita akan tugas dan tanggung jawab yang harus kita emban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam bacaan pertama putra sirakh menasehatkan para pemimpin agar menunaikan tugas pemerintahan dengan penuh rasa tanggungjawab dan tidak terpengaruh oleh nafsu kuasa dan uang. Dalam bacaan kedua rasul Petrus menasihatkan para rakyat agar selalu berlaku hormat kepada para pemimpinya dengan tanpa melupkan Tuhan sebagai pemimpin atas semuanya.Selanjutnya penginjil Mateus menegaskan bahwa  sebagai rakyat suatu negara dan sebagai umat Allah, kita hendaknya menjalankan kewajiban kita secara seimbang. Negara menuntut uang dan pengabdian daripada warganegaranya, sedangkan Tuhan menuntut penyerahan diri secara mutlak dan total dari umatnya.
                Bapak Gusti Dula, bupati Manggarai Barat menyatakan terimakasih dan kebanggaanya kepada romo vikep, pastor paroki, romo preses, semua rohaniwan dan semua para pejabat daerah  yang sudi hadir dalam perayaan misa kenegaraan tahun ini. Terima kasih juga kepada regu ronda, penanggung koor siswa-siswa seminari Yohanes Paulus kedua Labuan Bajo, para penari  dan semua saja yang terlibat dalam rangka mensukseskan misa kenegaraan tingkat kabupaten Manggarai Barat hari ini. P

                Himbauan bupati, yang anak sekolah rajin belajar, yang seminari rajin belajar, kebetulan koor baik agar semakin lebih baik lagi. Menyinggung kata kitab Suci, “ Berikanlah kepada kaiser apa yang menjadi hak kaiser, kepada Allah yang menjadi hak Allah.” Sabda Yesus ini kita arahkan  pada kota labuan bajo, kota ini sudah tertulis sebagai kota pariwisata, utamanya Komodo masuk sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia. Maka labuan bajo merupakan tujuan pariwisata nasional dan manca negara,(Kita jadi icon dunia).  Kita mendukung Labuan Bajo, agar jadi kota bersih, kota yang indah, pagar indah,bersih mulai keluarga dan intasi pemerintah dan swasta. Bupati menyampaikan terima kasih khusus kepada P. Marsel dan grupnya yang melakukan gerakan kebersihan, kita dukung. Air bersih, semoga Tuhan memberkati usaha kita, agar semakin hari semakin baik. Kita sudah buat bak besar dan mesin di wae mese(Kali besar), untuk sedot air dan kemudian dialirkan ke kota labuan Bajo. Dari Prop. NTT Ada bantuan lima sumur bor, untuk memenuhi kebutuhan air minum warga kota Labuan Bajo, juga perbaikan lapangan terbang (Bandara Komodo), jalan di kampung tengah, di pante bukan hanya jalan tatapi tempat wisata untuk sante-sante dengan teman dekat, disambut dengan tawa para pelajar. Mari kita isi kemerdekaan kita dengan hak dan kewajiban sesuai tugas dan fungsi  kita masing-masing. (John Madu)