“BERJUANG
BERSAMA ALLAH MENUJU KEMERDEKAAN SEJATI”
Misa kenegaraan Rabu, 15 Agustus 2012,bertempat
di Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, dipimpin romo Bene Bensi (Vikep Labuan
Bajo), romo Bene Jehadun (Pastor Paroki), romo Rober (Preses Seminari Yoh.
Paulus II) Labuan Bajo dan sejumlah imam biarawan/i, Bapak Gusti Dula (Bupati
Manggarai Barat), wakil Ketua DPRD, pejabat lainya, umat dan para pelajar mulai
dari tingkat PAUD, TKK , SD, SMP, SMA dan SMK. Misa yang dihadiri 4000 orang
itu dimeriahkan oleh regu ronda (Kelompok
penari adat) sanggar Embong Mose(Memaknai
hidup) dan Manik Laing (Cantik, indah-menarik..) dari keluarga besar SMPK St. Ignatius Loyola, tarian pesembahan
oleh TK Ade Irma dan koor oleh siswa Seminari Yohanes Paulus II Labuan Bajo,
lembaga calon imam, yang berada di tengah kota pariwisata Labuan Bajo-Komodo-Manggarai
Barat-NTT.
B
Barisan para imam dan para pejabat tkt. Kab. Manggarai Barat diapiti
para penari adat, (Ft. Jhon Madu)
|
Pada
bagian pembukaan romo Bene (Vikep Labuan Bajo), menyatakan; Kemerdekaan bangsa
Indonesia adalah rahmat Allah yang Maha Kuasa. Hal ini telah dengan tegas
dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945.
Refleksi sejarah tersebut hendak menyatakan keyakinan yang mendasari keberadaan
kita sebagai bangsa yakni bahwa Allah selalu menyertai dan merestui perjuangan
kita dalam merebut kemerdekaan, dan bahwa
kemerdekaan itu adalah karunia Allah bagi segenap bangsa manusia. Dan
proklamasi kemerdekaan pada 67 tahun yang silam menunjukan secara nyata “
Kemuliaan Tuhan Yang Maha Esa” itu yang setia mendengar rintihan rakyat Indonesia
dan mengerjakan pembebasan bagi umat-Nya yang tertindas.
Sebagai
anugerah Tuhan, lanjutnya; kemerdekaan itu juga sekaligus memberikan kita tugas
dan tanggungjawab yang besar. Tanggungjawab untuk mempertahankan dan memaknai
kemerdekaan dengan berupaya mengembangkan kebaikan bersama Allah. Karena itu,
di bawah tema “ Berjuang Bersama Allah Menuju Kemerdekaan Sejati,” kita
sekalian diajak sehati sesuara menyampaikan puji dan syukur kepada Tuhan atas
karyaNya yang agung, sambil melihat kembali pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
yang dipercayakan kepada kita masing-masing. Kita juga memohon agar Tuhan
membaharui hidup kita serta senantiasa menyertai perjalanan dan perjuangan
bangsa kita mencapai cita- cita luhurnya.
Penari Adat SMPK St. Ignatius Loyola,pada misa
kenegaraan RI ke- 67 di Labuan Bajo Komodo Manggarai Barat-NTT. (Foto. Jhon
Madu)
|
Dalam
khotbah romo Bene Jehadun ( Pastor paroki Roh Kudus Labuan Bajo) menyampaikan
satu pertanyaan reflektif; “Kita sudah merdeka atau kita belum merdeka”,
spontas umat yang hadir utamanya para pelajar menjawab “belum...”, disambut dengan tepuk tangan.
Jawabannya, kata romo “ Dalam hati kita masing-masing”. Dengan nada
terputus-putus romo melanjutkan khotbahnya, “Ada sinyal, tetapi... tidak ada hand
Pone (hp), ada hp tetapi tidak ada sinyal/jaringan sinyal dan hp ada tetapi tidak tahu bagaimana SMS, disambut dengan tertawa umat
yang hadir.
Bacaan-bacaan pada hari ini mau mengingatkan
kita akan tugas dan tanggung jawab yang harus kita emban dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dalam bacaan pertama putra sirakh menasehatkan para
pemimpin agar menunaikan tugas pemerintahan dengan penuh rasa tanggungjawab dan
tidak terpengaruh oleh nafsu kuasa dan uang. Dalam bacaan kedua rasul Petrus
menasihatkan para rakyat agar selalu berlaku hormat kepada para pemimpinya
dengan tanpa melupkan Tuhan sebagai pemimpin atas semuanya.Selanjutnya
penginjil Mateus menegaskan bahwa
sebagai rakyat suatu negara dan sebagai umat Allah, kita hendaknya menjalankan
kewajiban kita secara seimbang. Negara menuntut uang dan pengabdian daripada
warganegaranya, sedangkan Tuhan menuntut penyerahan diri secara mutlak dan
total dari umatnya.
Bapak
Gusti Dula, bupati Manggarai Barat menyatakan terimakasih dan kebanggaanya
kepada romo vikep, pastor paroki, romo preses, semua rohaniwan dan semua para
pejabat daerah yang sudi hadir dalam
perayaan misa kenegaraan tahun ini. Terima kasih juga kepada regu ronda,
penanggung koor siswa-siswa seminari Yohanes Paulus kedua Labuan Bajo, para
penari dan semua saja yang terlibat
dalam rangka mensukseskan misa kenegaraan tingkat kabupaten Manggarai Barat
hari ini. P
Himbauan
bupati, yang anak sekolah rajin belajar, yang seminari rajin belajar, kebetulan
koor baik agar semakin lebih baik lagi. Menyinggung kata kitab Suci, “
Berikanlah kepada kaiser apa yang menjadi hak kaiser, kepada Allah yang menjadi
hak Allah.” Sabda Yesus ini kita arahkan pada kota labuan bajo, kota ini sudah tertulis
sebagai kota pariwisata, utamanya Komodo masuk sebagai salah satu tujuh keajaiban
dunia. Maka labuan bajo merupakan tujuan pariwisata nasional dan manca
negara,(Kita jadi icon dunia). Kita
mendukung Labuan Bajo, agar jadi kota bersih, kota yang indah, pagar indah,bersih
mulai keluarga dan intasi pemerintah dan swasta. Bupati menyampaikan terima
kasih khusus kepada P. Marsel dan grupnya yang melakukan gerakan kebersihan,
kita dukung. Air bersih, semoga Tuhan memberkati usaha kita, agar semakin hari
semakin baik. Kita sudah buat bak besar dan mesin di wae mese(Kali besar), untuk sedot air dan kemudian dialirkan ke
kota labuan Bajo. Dari Prop. NTT Ada bantuan lima sumur bor, untuk memenuhi
kebutuhan air minum warga kota Labuan Bajo, juga perbaikan lapangan terbang (Bandara
Komodo), jalan di kampung tengah, di pante bukan hanya jalan tatapi tempat
wisata untuk sante-sante dengan teman dekat, disambut dengan tawa para pelajar.
Mari kita isi kemerdekaan kita dengan hak dan kewajiban sesuai tugas dan fungsi
kita masing-masing. (John Madu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar