Sabtu 15 September lalu, Paus Benediktus XVI bertemu dengan
kaum muda dari Libanon dan dari berbagai wilayah di Timur Tengah. Kapanpun Paus
bertemu dengan orang muda, ada dua kata yang mewarnai tujuan perjumpaan
tersebut, yakni “Harapan” dan “masa depan”.
Kata-kata itu menggema dan secara khusus menjadi tanda dan kekuatan
sebagaimana konteks situasi kekerasan dan pertikaian yang terjadi terhadap umat
Muslim dan Kristen di Timur Tengah. Paus
Benediktus XVI mengajak kaum muda agar sadar akan situasi frustrasi dan
kesulitan, dan serius menghadapi tantangan
kurangnya keamanan dan pengangguran yang telah menjadi bagian dari dunia ini. Ia
mengingatkan mereka bahwa di sini Yesus lahir dan kekristenan pun berkembang.
Paus mengatakan bahwa kaum muda adalah masa depan bangsa. “Jadilah pelengkap
yang terbuka bagi yang lain, bahkan kepada mereka yang memiliki perbedaan
budaya, agama dan bangsa. Hormatilah mereka, jadikan mereka baik, inilah revolusi
kebenaran dari Cinta!”ungkap Paus. Lebih lanjut Benediktus XVI menambahkan,
“katakan kepada keluargamu, sahabat-sahabatmu untuk kembali ke rumah bahwa aku tidak melupakan mereka...bahwa aku turut merasakan penderitaan dan dukacitamu”. “Pada saat ini kaum muslim dan Kristen hadir
bersama untuk meletakkan dan mengakhiri kekerasan dan perang”. (Antony/News.Va)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar