SMAK Frateran
Maumere Flores NTT yang didirikan tanggal 22 Juli 2005 kini memasuki usianya
yang ke 7. Sekolah yang akrab disapa Smater dan berstatus sekolah “Terakreditasi
A” mengadakan Rapat Kerja Nasional dengan Frater Ketua Yayasan Mardiwiyata Frater
Dr. M. Monfoort, BHK, SE, M.Pd di Rumah Retret Pasionis Nilo, desa Wuliwutik
kecamatan Nita 24-27 Agustus lalu. Raker ini difokuskan pada penyusunan program
kerja secara umum yang melibatkan semua komponen guru/karyawan/ti agar mampu
membaca peluang untuk menjawabi tantangan global yang bermuara pada pengakuan
secara internasional ISO 9001: 2008.
Raker ini
menghasilkan visi “Terwujudnya warga sekolah yang berkualitas secara
intelektual, cerdas, terampil, kompetitif, disiplin, berwawasan Iptek dan
berkepribadian yang dijiwai oleh semangat hati yang merasul” dan menggagas 9
misi yakni mewujudkan pencapaian nilai
ujian nasional dan ujian sekolah yang sesuai dengan standar nasional
pendidikan, mewujudkan lulusan yang cerdas, terampil dan berbudi pekerti luhur,
mewujudkan sumber daya pendidik dan tenaga pendidikan yang bertanggungjawab,
mewujudkan system pembelajaran yang aktif, inovatif,kreatif, efektif,
menyenangkan, gembira, berbobot dan produktif (PAIKEM GEMBROT), mewujudkan
sarana prasarana yang memadai sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM),
mewujudkan prestasi akademik dan non akademik, mewujudkan perangkat dan dokumen
kurikulum yang lengkap, mewujudkan system penilaian yang terstandar dan
mewujudkan kultur sekolah yang berhati “MERASUL”. Selain itu penyusunan
tugas sekolah tahun 2012/2013, 2013-2018, Rencana Kerja Anggaran Sekolah, program
strategis, sasaran, indikator dan berhasil menetapkan moto SMAK Frateran
Maumere “Smater Merasul, Prestasi Terpatri”.
Ketua Yayasan Mardiwiyata Frater Dr. M. Monfoort BHK, SE, M.Pd mengatakan
Januari 2013 SMPK Frater Maumere dan SMAK Frateran Maumere akan mengikuti Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008. Dipilihnya dua sekolah Frateran di daratan Flores ini, kata Frater
Monfoort karena dinilai layak untuk mengikuti ISO 9001:2008 yang telah diikuti
198 negara. Putra Mauponggo ini lebih jauh menjelaskan 8 sistem managemen Mutu
ISO secara operasional. Pertama, Yayasan Mardiwiyata sekolah-sekolah
terafiliasi yang lebih memperhatikan pelanggannya (costumer focused organization), kedua, kepemimpinan (leadership). Ketiga, keterlibatan
parisipasi SDM dari semua level. Keempat, pendekatan/memperhatikan setiap
proses yang ada. Kelima, memberlakukan pendekatan system terhadap manajemen.
Keenam, peningkatan mutu di semua bidang secara berkesinambungan. Ketujuh,
pengambilan keputusan berlandaskan fakta/data/stastik dan kedelapan, menjalin
hubungan yang saling menguntungkan dengan supplier.
“Bangun komitmen dan jangan sampai lengah. Diera globalisasi ini siapa yang
kuat akan bertahan dan yang tidak kuat akan perlahan-lahan mati. Setiap guru
harus memperbaharui diri sesuai
perkembangan zaman.Jadilah yang terbaik untuk NTT umumnya dan kabupaten Sikka
hususnya,” tandas Frater Monfoort.
Kepala Sekolah
SMAK Frateran Maumere, Frater M. Dominikus,BHK pada penutupan kegiatan merasa
senang karena selama 4 hari para guru dan karyawan/ti telah berhasil menyusun
program tahun 2012/2013 sekaligus untuk tugas Sekolah 5 tahun kedepan. “Program
ini lahir dari kita semua bukan dari Kepala sekolah atau para kaur. Apa yang
telah dikerjakan memberi beban dan tugas
untuk kita semua. Perlu konsekuen dengan apa yang telah diprogramkan.
Kedisiplinan, bangun kerja sama yang baik, kunci keberhasilan,” ujar Frater
Domi. (yuven Fernandez)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar