Cardinal Carlo Maria Martini, SJ. |
Akhir Agustus, Gereja Katolik kembali
dikejutkan dengan meninggalnya seorang Kardinal yang cukup terkenal dalam
sejarah Gereja, Cardinal Carlo Maria Martini, SJ.
Jenazah Cardinal Carlo Maria Martini, SJ. di Katedral Milan |
Cardinal Carlo Maria Martini, SJ, wafat pada
hari Jumat, 31 Agustus kemarin dalam usianya yang ke-85, setelah dalam waktu
yang lama berjuang melawan penyakit parkinson. Jenazah Kardinal yang akrab
disapa Kardinal Martini disemayamkan di Katedral Milan dimana semua kalayak
dapat memberikan penghormatan yang terakhir bagi sang Kardinal, Ahli Kitab Suci tersebut.
Misa pemakamannya akan dilaksanakan pada hari Senin, 3 September pkl. 16.00 waktu Italia di Katedral Milan. Kardinal martini Masuk Serikat Jesus tahun 1944. Kardinal yang menjadi Uskup Milan ini ditahbiskan menjadi imam pada 13 juli 1952. Beliau juga adalah seorang dosen Kitab Suci di Institut Kitab Suci Kepausan dan sebagai Rektor di Universitas Kepausan Gregorian dimana banyak mahasiswa dari kalangan para imam di Indonesia menamatkan studi Teologi dan Filsafat.
Misa pemakamannya akan dilaksanakan pada hari Senin, 3 September pkl. 16.00 waktu Italia di Katedral Milan. Kardinal martini Masuk Serikat Jesus tahun 1944. Kardinal yang menjadi Uskup Milan ini ditahbiskan menjadi imam pada 13 juli 1952. Beliau juga adalah seorang dosen Kitab Suci di Institut Kitab Suci Kepausan dan sebagai Rektor di Universitas Kepausan Gregorian dimana banyak mahasiswa dari kalangan para imam di Indonesia menamatkan studi Teologi dan Filsafat.
Kardinal Martini dipilih menggantikan Kardinal
Giovanni Colombo sebagai Uskup Agung Milan tahun 1980. Sesudah itu tahun 1983 Kardinal Martini diangkat
sebagai Kardinal dan terus melayani di Keuskupan Milan hingga mengundurkan diri
pada tahun 2002. Selama 6 tahun pertama
pengunduran dirinya, dia melanjutkan studi Kitab Sucinya di Tanah Suci, sebelum
akhirnya penyakit menggerogoti kesehatannya dan kembali ke rumah Jesuit di Gallarate,
Italia, dimana beliau memulai studi filsafatnya lebih dari 6 dekade. Kontribusi
Kardinal Martini sangat besar dalam pewartaan Sabda Tuhan. Kardinal Martini
sangat komitmen terhadap latihan rohani St. Ignatius Loyola.
Bapa Suci Benediktus XV menyampaikan rasa
dukacita yang mendalamnya melalui telegram. Paus juga menyampaikan rasa terima
kasih yang besar atar ajaran yang luar biasa dari seorang putra Jesuit, seorang
dosen Kitab Suci yang sangat termashur, serta seorang Rektor terbaik di
Universitas Kepausan Gregorian dan Institut Kitab Suci Kepausan. “Saya ingat
juga kompetensi dan pelayanan yang sungguh-sungguh Kardinal Martini terhadap
Sabda Allah, selalu mengajak komunitas Gereja untuk menghormati Kitab Suci,
khususnya melalui promosi Lectio Divina. Aku mengucapkan doa yang mendalam
kepada Tuhan, dengan perantaraan Perawan Maria, semoga Kardinal diterima di
sisi-Nya dan masuk ke dalam Yerusalem Surgawi; dan bagi semua yang berkabung
atas kematiannya, saya menyampaikan berkat Apostolik!” ujar Bapa Suci
Benediktus XVI via telegram. (Anthoni
Primus/news.Va)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar