Kardinal Carlo Maria Martini, S.J |
Kardinal Carlo Maria Martini, S.J., mantan
uskup Milan meninggal pada Jumat sore, 31 Agustus 2012 waktu Italia, setelah
lama mengalami penyakit Parkinson. Ia berusia 85 Tahun. Dalam sebuah telegram
kepada Kardinal Angelo Scola, Uskup Milan saat ini, Paus Benediktus XVI
menyampaikan rasa dukanya atas wafatnya Kardinal Martini, seorang yang baik
hati dalam pelayanan akan Injil dan Gereja. Paus menyebut Kardinal Martini
telah bertahun-tahun melayani sebagai “seorang
guru, seorang ahli Kitab Suci dan rektor kedua yang dikasihi di
Universitas Kepausan Gregorian dan pada Institut Kitab Suci Kepausan”. Paus
memuji Kardinal Martini sebagai “seorang uskup yang bijaksana dan cerdas dari keuskupan Ambrosian”.
Lahir di Turin, Italia tahun 1927, Kardinal
Martini bergabung dengan Serikat Jesus tahun 1944 ketika usianya 17 tahun.
Delapan tahun kemudian ia ditahbiskan imam tahun 1952. Sebagai seorang sarjana Kitab Suci terkenal,
Kardinal Martini melayani sebagai Dekan Fakultas Kitab Suci pada Institut Kitab
Suci Kepausan. Tahun 1969 ia menjadi Rektor di institut tersebut, sebuah posisi
yang diembannya hingga tahun 1978 kemudian ia dipilih menjadi Rektor pada
universitas Kepausan gregorian. Sebagai seorang ahli ia menulis secara
ekstensif topik-topik Kitab Suci dan juga tentang spiritualitas Ignasian.
Tahun 1979, mendiang Paus Yohanes Paulus II mengangkat Kardinal Martini untuk menjabat sebagai Uskup Milan. Ia adalah salah seorang uskup yang cukup lama mengemban tugas sebagai uskup, lebih dari 20 tahun. Direktur the Holy See's Press office, P. Federico Lombardi, seorang Jesuit, mengatakan wafatnya Kardinal Martini merupakan suatu peristiwa yang sangat mengundang emosional bahkan bagi umat Katolik di Milan. “Dengan kata-katanya, melalui tulisan-tulisannya, inovasi-inovasi pastoral inisiatif, Kardinal Martini mampu secara efektif membimbing umat kepada iman, dan dan mewartakannya kepada orang-orang dalam zaman ini” ungkap P. Lombardi. (Anthoni Primus/news.Va)
Tahun 1979, mendiang Paus Yohanes Paulus II mengangkat Kardinal Martini untuk menjabat sebagai Uskup Milan. Ia adalah salah seorang uskup yang cukup lama mengemban tugas sebagai uskup, lebih dari 20 tahun. Direktur the Holy See's Press office, P. Federico Lombardi, seorang Jesuit, mengatakan wafatnya Kardinal Martini merupakan suatu peristiwa yang sangat mengundang emosional bahkan bagi umat Katolik di Milan. “Dengan kata-katanya, melalui tulisan-tulisannya, inovasi-inovasi pastoral inisiatif, Kardinal Martini mampu secara efektif membimbing umat kepada iman, dan dan mewartakannya kepada orang-orang dalam zaman ini” ungkap P. Lombardi. (Anthoni Primus/news.Va)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar