Kamis, 09 Februari 2012

Kegiatan Bina Insani PG Katolik Bintang Timur Blora


Sr Bibiana, SSpS memfasilitsi anak dalam permainan Kitab Suci
Kamis 26 Januari 2012 diadakan Bina Insani bagi anak–anak Playgroup (PG)  Bintang Timur bertempat di PG Bintang Timur, Jalan Kolonel Sunandar No 57. Kegiatan ini dihadiri oleh 16 anak dan tiga pendamping yaitu Sr. Bibiana SSpS sebagai penanggung jawab PG Bintang Timur, Ibu Septika, guru kelas dan Sr. Maria SSpS. Dengan tema “Anak beriman yang mandiri”. Acara dimulai dengan bernyanyi dan menari “ Happy star” yang dilanjutkan dengan doa pembukaan. Setelah selesai acara dilanjutkan dengan pemutaran video tentang permainan Kitab Suci Perjanjian Lama dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab  dan menyanyi bersama serta menikmati menu nasi goreng buatan ibu Septika. 

Setelah makan acara dilanjutkan dengan pembagian kelompok yang dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan jumlah pendamping untuk membuat celengan dari botol bekas minuman dan menghiasnya sampai menjadi cantik dan siap dipakai. Tujuan dari kegiatan pertama ini adalah; agar anak semakin tumbuh dalam hidup beriman dan anak semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan diri sendiri.

Sr. Maria Indri SSpS bersama anak – anak setelah selesai menghias botol celengan
Hari Jumat, 27 Januari 2012 kegiatan Bina Insani diawali dengan happy star dan doa pembuka. Kemudian anak-anak diminta untuk merayap lalu mengambil balon berisi air untuk dipindahkan kesebuah tempat yang telah disediakan oleh panitia. Setelah itu anak–anak diajak untuk mencuci tangan dan makan bersama sup sehat yang telah disediakan oleh Sr Bibiana SSpS Setelah makan anak–anak diberi kesempatan untuk bermain.  Selanjutnya acara dilanjutkan dalam masing-masing kelompok untuk membuat tas dari tas bekas yang juga dihias dengan berbagai macam tempelan gambar seperti gambar mobil, buah dan lain-lain. Tujuan dari kegiatan Bina Insani yang kedua ini adalah agar anak menjadi berani dan mampu untuk bekerja sama. Acara ditutup dengan doa penutup dan pembagian pin dan piagam untuk anak yang telah menyelesaikan program bina insani.(Sr Maria Indri SSpS/Infokom)


Sejarah hari Valentine


Kisah St. Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.  Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tidak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila. Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal.

St. Valentine menolak keputusan dari kaisar Claudius dan tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar dan dengan segera memberikan peringatan pada St Valentine, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.

Sampai pada suatu malam, St Valentine diketahui oleh kaisar saat memberkati salah satu pasangan dan akhirnya ditangkap, sedangkan pasangan tersebut berhasil melarikan diri. Kemudian St Valentine dimasukkan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya.

Semangat dan teladannya membuat banyak orang mengunjungi St Valentine sambil memberikan bunga dan pesan-pesan berisi dukungan di jendela penjara di mana dia ditahan. Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta dan gadis itu mendukung dan setuju bahwa St Valentine telah melakukan hal yang benar.

Pada hari saat ia dipenggal kepalanya, yakni tanggal 14 Februari (tahunnya tidak diketahui), St Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu. Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta. (
Diambil dari berbagai sumber/SSpS-Jawa)