Judul :
Virgin, Di Manakah Perawanmu?
Penulis :
Maria Santisima Gama
Penerbit :
Karmelindo 2012
Tebal :
87 Halaman
“Virgin, Di Manakah Perawanmu”,
demikian salah satu puisi karya Santisima Gama dalam buku yang berjudul
“Virgin, Di Manakah Perawanmu?”
Membaca
buku ini tidak hendak mengantar kita untuk menggugat “keperawanan” seorang
wanita, tetapi lebih dari itu buku kecil ini hendak menggiring pembaca
menyadari potret kelam kehidupan di Indonesia yang sarat dengan berbagai
ketidakadilan. Buku yang fenomenal ini sebenarnya hendak mengatakan isi
keprihatinan dan kepedulian seorang Santisima terhadap berbagai perkara yang
mengejutkan terjadi di Indonesia, terutama perkara-perkara yang melilit kaum
marginal, kaum yang tidak mampu bersuara, yang hak dan kebebasannya telah
‘diperkosa”. “Keperawanan” ke-Indonesia-an kita sedang digugat oleh Santisima,
meski dengan bahasa sastra yang terdengar indah, namun “tajam” mengusik
kedalaman kesadaran kita. Berbagai ketimpangan sosial dan moral diapresiasi
oleh Santisima dalam kemasan puisi, mulai dari kasus kemiskinan,
ketenagakerjaan, pengangguran, pendidikan, pemerkosaan, korupsi, Kolusi,
Nepotisme, ideologis, moralitas dan kriminalitas, human traficking, terorisme, sampai
masalah politik dengan berbagai ketidakadilan lainnya.
Beberapa tokoh terkait kasus yang sering
menjadi bulan-bulanan media pun menjadi perhatian penulis. Kalau disimpulkan,
buku ini hendak menguak aneka peristiwa hidup bangsa Indonesia yang sebagian
besar berakhir dengan kisah yang memilukan.
Membaca keseluruhan isi buku
“Virgin, Di Manakah Perawanmu?” menggugah rasa kemanusiaan kita. Uniknya bahwa,
penulis sangat ekspresif merangsang emosi pembaca dengan untaian kata-kata
puitis dan membatin. Meskipun begitu, “Virgin, Di Manakah Perawanmu?” tetap
menjadi sebuah buku yang terbuka untuk dibaharui, terutama berkenaan dengan pemberian
judul yang terlalu reduktif, hanya mencerminkan satu tema kecil dalam buku yang
kaya dengan berbagai tema, serta penyesuaian dalam hal tata letak dan
penampilan. Bagaimana pun, “Virgin, Di Manakah Perawanmu?” dapat disebut
sebagai buku yang wajib dikonsumsi oleh
siapa pun, terutama para penggemar dunia sastra, bahkan para pemerhati
masalah-masalah sosial masyarakat. (Antonius
Primus)