Selasa, 26 Maret 2013

Virgin Menggugat Ke-Indonesia-an




Judul                   : Virgin, Di Manakah Perawanmu?
Penulis                : Maria Santisima Gama
Penerbit              : Karmelindo 2012
Tebal                  : 87 Halaman


               
“Virgin, Di Manakah Perawanmu”, demikian salah satu puisi karya Santisima Gama dalam buku yang berjudul “Virgin, Di Manakah Perawanmu?”  Membaca buku ini tidak hendak mengantar kita untuk menggugat “keperawanan” seorang wanita, tetapi lebih dari itu buku kecil ini hendak menggiring pembaca menyadari potret kelam kehidupan di Indonesia yang sarat dengan berbagai ketidakadilan. Buku yang fenomenal ini sebenarnya hendak mengatakan isi keprihatinan dan kepedulian seorang Santisima terhadap berbagai perkara yang mengejutkan terjadi di Indonesia, terutama perkara-perkara yang melilit kaum marginal, kaum yang tidak mampu bersuara, yang hak dan kebebasannya telah ‘diperkosa”. “Keperawanan” ke-Indonesia-an kita sedang digugat oleh Santisima, meski dengan bahasa sastra yang terdengar indah, namun “tajam” mengusik kedalaman kesadaran kita. Berbagai ketimpangan sosial dan moral diapresiasi oleh Santisima dalam kemasan puisi, mulai dari kasus kemiskinan, ketenagakerjaan, pengangguran, pendidikan, pemerkosaan, korupsi, Kolusi, Nepotisme, ideologis, moralitas dan kriminalitas, human traficking, terorisme, sampai masalah politik dengan berbagai ketidakadilan lainnya.  Beberapa tokoh terkait kasus yang sering menjadi bulan-bulanan media pun menjadi perhatian penulis. Kalau disimpulkan, buku ini hendak menguak aneka peristiwa hidup bangsa Indonesia yang sebagian besar berakhir dengan kisah yang memilukan.  
                Membaca keseluruhan isi buku “Virgin, Di Manakah Perawanmu?” menggugah rasa kemanusiaan kita. Uniknya bahwa, penulis sangat ekspresif merangsang emosi pembaca dengan untaian kata-kata puitis dan membatin. Meskipun begitu, “Virgin, Di Manakah Perawanmu?” tetap menjadi sebuah buku yang terbuka untuk dibaharui, terutama berkenaan dengan pemberian judul yang terlalu reduktif, hanya mencerminkan satu tema kecil dalam buku yang kaya dengan berbagai tema, serta penyesuaian dalam hal tata letak dan penampilan. Bagaimana pun, “Virgin, Di Manakah Perawanmu?” dapat disebut sebagai buku yang wajib  dikonsumsi oleh siapa pun, terutama para penggemar dunia sastra, bahkan para pemerhati masalah-masalah sosial masyarakat. (Antonius Primus)  
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar