Rabu, 27 Maret 2013

SEMINAR DAN BEDAH BUKU “Statika”



Buku Sebagai Warisan Luhur


Medan - Buku adalah warisan yang memiliki banyak manfaat. Dengan membaca mungkin orang menjadi semakin baik. Demikian menurut Koordinator Kopertis Sumut / NAD  Prof. Dian Armanto, MA. MPd. MSc. PhD., dalam sambutannya pada Seminar dan Bedah Buku di Convention Hall, Bina Media, Medan pertengahan Februari lalu. Prof. Dian berharap buku kiranya dapat membuat hati kita menjadi beku, dimana ada kekuatan batin dalam buku. Buku merupakan apresiasi batin di mana kita dapat melihat makna-makna dari apa yang tertulis.
Seminar yang bertemakan “Menulis Buku sebagai Sarana Harta Warisan yang Luhur” dan Bedah Buku “STATIKA” Prof. Dr. Ing. Johanes Tarigan ini dihadiri sekitar 150 undangan dari berbagai kalangan Dosen dan Mahasiswa. RP. Bonifasius Saragih, OFMCap., memukul gong 3 kali sebagai tanda resmi pembukaan seminar dan bedah buku. Seminar dan bedah buku ini terselenggara berkat kerja sama antara dua lembaga yakni Unika St. Thomas dan PT Bina Media Perintis. Sejak Mei 2012 kedua lembaga ini sudah mulai kerja sama dalam banyak hal. Kedua lembaga Katolik ini diharapkan ke depannya dapat terus bersinerji mengadakan aneka kegiatan.
RD Dr. Hieronymus Simorangkir  yang mewakili kedua lembaga ini menyambut gembira kegiatan ini, khususnya dengan kehadiran Kopertis Sumut/NAD, karena beliau baru menjabat Kopertis di wilayah Sumut/NAD ini. “Kita semakin masuk dalam jelajah wawasan yang lebih luas, lebih dalam dan lebih tinggi terkait dengan ilmu-ilmu yang kita penuhi serta bagaimana menuangkan dan mengekpresikan itu kedalam bentuk tulisan atau dalam bentuk studi kasus-studi kasus lainnya” Ujar Rektor Unika St. Thomas Sumatera Utara tersebut. 


Ilmu Statika
Prof. Dr. Ing. Johanes Tarigan, penulis buku “STATIKA”, menjelaskan bahwa perkembangan ilmu statika terdiri dari: Pertama, Konvensional. Di mana sekitar tahun 1700-an sampai dengan 1800-an ilmu statika berkembang pesat; lalu tahun 1800 – 1900 boleh dikatakan abad genius dalam perkembangan ilmu statika. Kedua, Numeris/FEM (finite element method) Computational Engineering yang mana perkembangannya dari tahun 1940 – sekarang.  
Pembanding I, Prof. Dr. Ir. Bahrian Lubis MSC., mengomentari dari sisi artistic buku ini perlu ditingkatkan. Sedangkan pembanding II, Ir. Simon Derta Tarigan, MT., seorang dosen, mahasiswa dan praktisi, meminta kepada penulis untuk lebih menyajikan contoh-contoh soal konkrit dan aktual sehingga mudah dipahami mahasiswa; seperti tentang ilmu gaya.
 Prof Johanes mengatakan bahwa buku Statika ini adalah sebuah buku tentang ilmu dasar statika, sebagai salah satu referensi di bidang ilmu-ilmu teknik sipil.

Budaya Menulis
Usai bedah buku acara dilanjutkan Seminar yang bertemakan: “Menulis Buku sebagai Sarana Harta Warisan yang Luhur” dengan narasumber: Simon Saragih (Wartawan Senior KOMPAS), Prof. Dr. Ir. Wasmen Manalu dari Dirjen Dikti Kemendikbud (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) dan RP. Daniel Erwin Simanullang, MA, OFMCap. (Direktur Penerebit Bina Media Perintis Medan). Pembicara pertama, Simon Saragih membawakan materi: “Mengapa Menulis Penting? Apa Tantangannya? Topik Apa Yang Harus Ditulis? Kiat Menjadi Penulis?”.
Menurut Simon Saragih, banyak hal yang membuat orang mau menulis. “Diawali karena hoby maupun iseng (biasanya secara alamiah), lalu ada juga adanya panggilan jiwa (memiliki kebiasaan suka menulis), dan kewajiban (bukan untuk mencari uang semata tetapi wadah ekspresi pemikiran) serta Achievement. Kemudian bagaimana harus memulai menulis kata Simon Saragih. “Bakat menulis juga tercipta karena adanya pemaksaan diri sehingga memunculkan niat menulis. Warisan bukan hanya berupa kekayaan pada anak-anak tetapi juga bisa berupa informasi dan pelajaran demi generasi masa depan, yang sebagian nasibnya ada di tangan para pendahulu mereka,” tambah Simon Saragih.
Sementara itu Dirjen Dikti, Wasmen Manalu menyajikan topik “Peranan Pemerintah Dalam Pemberdayaan Penulisan Buku dan Karya Ilmiah Bagi Para Dosen”. Dalam hal ini Wasmen Manalu menjelaskan komponen kegiatan meliputi kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen, yakni: untuk menghasilkan karya ilmiah, menerjemahkan dan menyadur buku ilmiah, mengedit/menyunting karya ilmiah, membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan serta rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan/karya sastra.
Dalam kesempatan yang sama, Daniel Erwin Manullang memaparkan mengenai komitmen Bina Media Perintis Dalam Dunia Penerbitan Buku serta keterbukaannya terhadap kalangan pendidik dan akademik yang ingin menghasilkan karya tulis untuk diterbitkan.  (Parulian Tinambunan - Medan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar