Rabu, 18 April 2012

Sekularisme Tantangan Iman Umat


Mgr. Suharyo

Dalam seminar tentang Ekaristi bersama para pengikut St. Fransiskus dari Asisi di Jakarta bulan lalu, Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo, Pr mengungkapkan peran Ekaristi sebagai sumber iman dalam dunia modern menemukan tantangan sekularisme. ”Sekularisme berawal dari sekularisasi yakni pengakuan akan otonomi manusia yang disertai sikap menyingkirkan Allah. Bila dahulu, segala persoalan selalu dikaitkan atau dilihat dalam hubungannya dengan Allah, maka sekarang semua dianggap sebagai urusan manusia,” jelas Uskup yang juga adalah seorang Profesor Kitab Suci Perjanjian Baru tersebut.
”Sadar atau tidak sadar orang beragama pun sudah menganggap Allah tidak ada, sehingga keputusan-keputusan yang diambil dalam hidup tidak lagi mencermikan pengakuannya akan  adanya Allah,” pungkas Mgr. Suaharyo menambahkan. Beliau menekankan puncak dari sekularisme ialah hancurnya kehidupan manusia.  Kehancuran itu tidak lain karena manusia telah kehilangan fondasi dasar hidupnya, yakni iman. Untuk itu, Mgr. Suharyo mengajak umat untuk kembali kepada sumber hidupnya, yakni Ekaristi.
”Di dalam ekaristi, kita mampu menemukan siapa diri kita, yakni sebagai ciptaan. Karena itu, Ekaristi mesti selalu membarui hidup kita,” ungkapnya penuh keyakinan. Di dalam Ekaristi, manusia dapat menemukan hakikat hidupnya yang bersumber dari Allah.
”Untuk itulah maka upaya memaknai kembali Ekaristi sebagai sumber dan puncak iman kita menjadi perhatian Gereja, termasuk Gereja Keuskupan Agung Jakarta yang menjadikan tahun ini sebagai Tahun Ekaristi,” ujar Uskup.
”Kehidupan bersama akan menjadi harmonis bila setiap pribadi mampu mengalahkan sekularisme yang tampak dalam kecenderungan-kecenderungan untuk menganggap diri berkuasa dan mampu melakukan segalanya” pungkas Uskup lagi.
 “Dalam Ekaristi kita merayakan Allah, Allah yang sungguh terlibat dalam hidup kita, Allah yang berkuasa atas kita. Jadi, bukan kita yang berkuasa atas hidup dan dunia ini, sebagaimana menjadi ciri sekularisme,” tegas Mgr. Suharyo menekankan. (Grantes)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar