Selasa, 19 Juni 2012

Seminar Internasional Mengenang 80 Tahun Prof. Dr. Habil Josef Glinka SVD


Serangkaian agenda acara untuk merayakan ulang tahun ke-80 Prof Dr Habil Josef Glinka, SVD. Acara berlangsung dari tanggal 5 – 7 Juni 2012 dengan agenda perdana adalah Seminar Internasional yang dihadiri oleh pembicara terkemuka dibeberapa bidang antropologi, antropologi fisik, dan biologi, yakni: Prof Dr Herawati Sudoyo (Eijkman Institute for Molecular Biology), Prof Dr Meutia Farida Hatta Swasono MA (Univesitas Indonesia), Prof Dr Laurentius Dyson P, MA (Universitas Airlangga) dan Dr Maribeth Erb (National University of Singapore). Setelah itu, ada tujuh acara lainnya: Suroboyo 'Cuk, Ethnomedicine Workshop, Festival Badhokan Dan Produk Jawa Timuran, Festival Dolanan Anak, Open House Museum Dan Pusat Kajian Etnografi, menggapai Mimpi anak jalanan, dan Ai Lop Yu, Glinka! Selain itu ada penerbitan buku, Bunga Rampai Antropologi Ragawi, yang berisi tulisan-tulisan rekan Prof Glinka dan siswa.
Prof. Dr. Habil Josef Glinka SVD
Keanekaragaman acara namun padat agenda mencerminkan semangat alumni serta mahasiswa-mahasiswi Prof Glinka yang menggagas acara ini untuk menunjukkan penghargaan dan rasa terima kasih terhadap dedikasi Prof Glinka sejak tahun 1985 untuk memulai dan memelihara studi antropologi fisik di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair). Karena kontribusi Prof Glinka itu, Universitas Airlangga adalah satu-satunya universitas yang mengembangkan studi antropologi fisik dengan antropologi sosial budaya. Juga karena Prof Glinka, mahasiswa sarjana dan pascasarjana di Universitas Airlangga banyak dapat mengeksplorasi lebih lanjut bidang antropologi fisik. Namun karena Prof Glinka, bidang melengkapi antropologi fisik diterapkan dengan disiplin ilmu lain yang dikembangkan di Universitas Airlangga, seperti genetika, kedokteran gigi, kedokteran, forensik, hukum dan sosiologi. Kehadiran dan partisipasi Prof Glinka ini, memperkuat pemahaman antropologi sebagai studi berkembang dan multidisiplin.

Kontribusi yang luar biasa

Dekan Fakultas FISIP Unair Surabaya Ignatius Basis Susilo menuturkan atas nama seluruh civitas akademika dari FISIP Universitas Airlangga, menyampaikan selamat kepada Prof Glinka pada hari ulang tahun ke-80 nya. Juga atas nama fakultas,  berterima kasih kepada Prof Glinka atas kontribusi luar biasa untuk memajukan kehidupan ilmiah di fakultas ini. Juga buat Departemen Antropologi dan panitia untuk Celebrating Antropology: Celebrating the 80th birthday of Professor Dr Habil Josef Glinka SVD atas perhatian dan upaya tak kenal lelah sehingga serangkaian agenda untuk merayakan antropologi dapat mengambil sukses luar biasa dalam mengakomodasi kekuatan penghargaan dan terima kasih kepada Prof Glinka.
Basis berharap Departemen Antropologi dapat terus mengembangkan studi antropologi fisik yang telah dirintis oleh Prof Glinka dan Dr A Sukadana Adi. Beberapa Prof Glinka berikutnya in-line, seperti Dr Toetik Koesbardiati, Dr Diah Myrtati Artaria, dan (Dr calon) Lusi Diah, perlu mendidik dan melatih kader baru kemudian dapat membantu untuk memajukan studi antropologi fisik. Saya berharap juga, seperti yang telah dirintis oleh Prof Glinka dan Dr Adi Sukadana, Departemen Antropologi dapat terus mengejar Antropologi di almamater kita saling melengkapi dengan disiplin ilmu lainnya. “Harapan ini konsisten dengan kami fakultas khittah, yang dirancang oleh Prof Soetandyo Wignjosoebroto dan pendiri fakultas lain, bahwa "ilmu pengetahuan tidak harus eksklusif dan terfragmentasi, tetapi harus mampu menyapa dan saling melengkapi" untuk lebih membantu untuk menjawab kehidupan dan masyarakat masalah yang semakin menjadi lebih kompleks,” ucap Basis.
Sebagai profesor antropologi, beliau juga seorang Pastor/Imam Katolik. Menurut Basis, Prof Glinka ini orangnya baik, tahu persis apa yang harus dilakukannya untuk mengembangkan ilmu antropologi ragawi. Bukan hanya mengajar antropologi ragawi, beliau juga aktif mengkader anak didiknya atau mahasiswa/i nya untuk belajar lebih lanjut sehingga saat ini FISIP Unair memiliki ahli antropologi ragawi. “Pastor Glinka itu orangnya pandai tetapi juga orangnya suci,” kesan Basis.
Ketua Panitia Penyelenggara Toetik Koesbardiati mengatakan bahwa Prof Glinka adalah Antropolog Ragawi Indonesia kini menjadi dosen luar biasa Unair Surabaya. Juga salah satu pendiri Antropologi Ragawi di Unair, di usianya ke 80 tahun. Unair ingin merayakannya sekaligus berterimakasih atas semua usahanya menjadikan Antropologi Ragawi di FISIP Unair. Memulai karir dosennya di Fisip Unair sejak tahun 1985. Acara ini diharapkan hanya untuk ucapan rasa terima kasih dan mengingatkan kepada masyarakat bahwa antropologi itu tidak sesederhana yang mereka lihat, antropologi juga berkolaborasi atau berbuat sesuatu bagi masyarakat. Menurut Toetik, antropologi itu ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari sisi budaya maupun ragawinya, bertepatan Prof Glinka dari awalnya menekuni ilmu Biologi dan tahu tentang antropologi itu serta memang Prof Glinka ahli ragawi Indonesia.
Memang diakui peminat antropologi di Indonesia ini sangat sedikit, karena salah satu kendala tidak banyak mengetahui antropologi itu mau jadi apa dan sebagainya. Selama ini masyarakat hanya tahu mengenai tulang belulang, purbakala, tari-tarian dan lain-lain. Kini bidang antropologi memasuki dunia kesehatan dalam mengidentifikasi organ tubuh manusia dan juga mengembangkan bagaimana menangani pasien, dan sebagainya.

Sekilas mengenai Antropologi Ragawi Indonesia

Bagi Prof Glinka, usianya saat ini adalah bonus dari yang mahakuasa. “Orang Suci atau orang kudus mati muda, kepada pendosa diberi hidup/usia yang panjang supaya mau bertobat,” katanya. Terlahir dengan nama Jozef Glinka pada 7 Juni 1932 di Chorzow, Polandia. Latar Pendidikan dasar dan menengah diselesaikan tahun 1939 – 1951. Studi Filsafat, Seminari Tinggi Serikat Sabda Allah (SVD), Pieniezno, Polandia tahun 1951 – 1954 dan Teologi di tempat yang sama tahun 1954 – 1958. Belajar tentang biologi, kimia dan antropologi ragawi, Universitas Adam Mickiewicz, Poznan, Polandia tahun 1959 – 1964. Lalu menyelesaikan pendidikan Alexander von Humboldt-Stiftung postdoctoral research fellowship tahun 1974/1975 & 1976/1977.
Gelar profesi yang diraih Pastor Glinka, tahun 1957 ditahbiskan jadi Imam SVD. Tahun 1964 meraih gelar MSc di Universitas Adam Mickiewicz, Poznan, Polandia. Tahun 1969 raih Doktor (PhD) Biologi dalam Antropologi dan tahun 1977 memperoleh habilitasi (guru besar, DSc) di Jagiellonian University, Krakow, Polandia.
Kegiatan profesi yang telah dijalaninya, tahun 1964 – 1965 dosen Filsafat Alam, Seminari Tinggi Serikat Sabda Allah (SVD), Pieniezno, Polandia. Dosen Antropologi dan Filsafat Alam Hidup, STFK, Ledalero, Flores (1966-967). Dosen tamu, Universitas Nusa Cendana, Kupang dan Unika Atma Jaya, Jakarta (1972-1974). Guru besar Antropologi dan Filsafat Alam Hidup, STFK, Ledalero, Flores (1977-1985). Guru besar tamu, Johannes-Gutenberg-Universitat, Mainz Jerman, dan beberapa PT di Polandia (1982-1983). Tahun 1985 hingga saat sekarang guru besar luar biasa Antropologi Ragawi, Universitas Airlangga, Surabaya. Tahun 2000 – 2007 guru besar luar biasa Bioantropologi, Unika Widya Mandala, Surabaya.
Sepanjang tahun 1966 hingga 2011 berbagai penelitian dan publikasi atas karya-karyanya telah menghasilkan 10 buku, 81 makalah ilmiah, 65 makalah populer – dalam bahasa Indonesia, Jerman, Inggris dan Polandia. (Parulian Tinambunan – Surabaya)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar