Rabu, 27 Maret 2013

OSIS SMAK NDAO GELAR LKTD



ENDE – SMAK Frateran Ndao menggelar Latihan Kepemimpinan Dasar (LKTD) bagi siswa/i pengurus Osis sekolah tersebut, awal tahun 2013 (22-25/01). Siswa/i yang duduk di kelas X dan XI ini dibekali pelbagai materi yang berhubungan dengan Kepemimpinan, diantaranya materi tentang kemampuan meyelesaikan masalah, kemampuan mengayomi dan memanage sebuah organisasi, dan kemampuan memahami situasi dan kondisi orang – orang yang dipimpin.
Kegiatan yang diikuti oleh 50 peserta ini dilangsungkan di aula Firdaus Nanganesa, Ende. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh pendamping dan pembina Osis SMAK Frateran Ndao, Bpk Feliks Pandai, S.Pd. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang teknik memimpin rapat, simulasi dan aplikasikannya bagi peserta LKTD, yang diberikan oleh kelompok GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) bekerja sama dengan pembina dan pendamping SMAK Frateran Ndao.
Hari berikutnya para peserta dibekali materi tentang public speaking, tata cara menyelesaikan masalah, manajemen organisasi, teknik berpidato, surat menyurat, teknik melobi, debat dan diskusi, serta metode – metode yang tepat dan benar dalam memperkuat team building. Semua itu diberikan kepada para peserta dengan harapan supaya para peserta tidak hanya tahu bagaimana sebuah kepemimpinan itu dibentuk dan dijalankan, tetapi juga bagaimana nilai – nilai sosial sebuah kepemimpinan terbentuk satu sama lain.
Hal ini disampaikan oleh Tasmin Tong, Ketua GMNI Cabang Ende. Tasmin juga mengatakan diselenggarakannya LKTD kepada pengurus Osis SMAK Frateran Ndao dengan tujuan  terbentuknya sikap dan tindakan yang tepat, terbinanya pribadi yang berkarakter unggul dalam pelbagai aspek kehidupan manusia. Maka yang diharapkan dari kegiatan ini adalah kemandirian dan kesadaran untuk mau melaksanakan segala sesuatu dengan penuh rasa tanggung jawab, mulai dari hal – hal yang kecil hingga hal yang besar. Di samping itu, juga terbentuknya calon – calon pemimpin yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur.
Di bawah tema “LKTD sebagai wahana penemuan dan pembentukan jiwa kepemimpinan yang JUJUR (Jeli, Ulet, Juang, Unggul, Religius)”, siswa/i SMAK Frateran Ndao diajak untuk menyelami cara berpikir kritis, cara mengambil suatu tindakan dalam mengatasi suatu masalah sehingga keputusan yang diambil sungguh – sungguh sebuah keputusan yang arif, bijaksana dan dapat dipertanggungjawabkan secara baik dan benar.
Adapun nilai–nilai dasar kepemimpinan disampaikan oleh pembina dan pendamping LKTD lewat berbagai metode, seperti game, sosialisasi dan simulasi, curhat, hiburan, dsb. Metode – metode yang digunakan bermuara pada terbina dan terbentuknya karakter peserta LKTD yang tanggap, peduli, sadar, solider dan tanggung jawab.   
Kegiatan yang terselenggara atas kerja sama SMAK Frateran Ndao dengan GMNI Cabang Ende ini ditutup dengan acara hiburan dan rekreasi bersama. Sedangkan hal – hal yang dapat disimpulkan dari seluruh rangkaian kegiatan ini adalah bahwa menjadi seorang pemimpin membutuhkan keteladanan dan tanggung jawab yang radikal, baik secara intelektual maupun secara moral. Selain itu, kerja sama tim juga menjadi salah satu unsur penting yang harus dimiliki seorang pemimpin, terutama dalam menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi. (Fr. M. Patricius, BHK)


Pendidikan Berbasiskan Perkembangan Anak


Judul          : PAUD, Panduan Praktis Pendidikan Anak Usia Dini
Penulis       : Suzie The Trainer
Penerbit     : PT Elex Media Komputindo
Tebal         : 156  Halaman


           
Pendidikan merupakan proses pematangan kepribadian manusia. Proses pendidikan dimulai sejak anak memasuki fase awal pertumbuhan. Seorang anak, sejak masa pertumbuhannya memiliki kecendrungan untuk beraktivitas, misalnya ingin melakukan suatu kegiatan atau ingin mengetahui sesuatu. Kecendrungan inilah yang perlu dikenal dan dimengerti oleh para orangtua dan guru dalam mendidik dan mendampingi anak-anak mereka. Lantas, bagaimana mengetahui dini bahwa anak sedang mengalami atau melewati proses pertumbuhan?  Itulah persoalan yang dibahas dalam buku “PAUD, Panduan Praktis Pendidikan Anak Usia Dini” yang ditulis oleh Suzie The Trainer. Buku yang kaya ini mengupas tuntas bagaimana mendidik anak sejak 0 bulan hingga anak berusia di atas 4 tahun melalui pendekatan psikologi dan biologis perkembangan anak. Uniknya bahwa penulis menyisipkan bonus: “Menu Makan Penyapihan pada Bayi” sebagai suplemen bagi para ibu yang menyusui.

            Anak membutuhkan untuk dipahami, namun terlebih dari itu anak membutuhkan sentuhan kasih dari orangtuanya. Sentuhan kasih harus sepadan dengan perkembangan psikis dan biologis anak, sebab tidak semua anak dapat diperlakukan sama dari masa ke masa. Dengan memahami anak dalam konteks perkembangannya masing-masing akan sangat membantu orangtua atau guru dalam memberikan pendidikan awal yang sesuai kebutuhan anak.

Walaupun dari segi bahan dan layout  tidak begitu menarik, buku ini sangat direkomendasikan bagi para orangtua dan para pendidik dalam meningkatkan pengenalan dan pemahaman terhadap perkembangan anak dari waktu ke waktu.   (Antonius Primus) 

Selasa, 26 Maret 2013

Virgin Menggugat Ke-Indonesia-an




Judul                   : Virgin, Di Manakah Perawanmu?
Penulis                : Maria Santisima Gama
Penerbit              : Karmelindo 2012
Tebal                  : 87 Halaman


               
“Virgin, Di Manakah Perawanmu”, demikian salah satu puisi karya Santisima Gama dalam buku yang berjudul “Virgin, Di Manakah Perawanmu?”  Membaca buku ini tidak hendak mengantar kita untuk menggugat “keperawanan” seorang wanita, tetapi lebih dari itu buku kecil ini hendak menggiring pembaca menyadari potret kelam kehidupan di Indonesia yang sarat dengan berbagai ketidakadilan. Buku yang fenomenal ini sebenarnya hendak mengatakan isi keprihatinan dan kepedulian seorang Santisima terhadap berbagai perkara yang mengejutkan terjadi di Indonesia, terutama perkara-perkara yang melilit kaum marginal, kaum yang tidak mampu bersuara, yang hak dan kebebasannya telah ‘diperkosa”. “Keperawanan” ke-Indonesia-an kita sedang digugat oleh Santisima, meski dengan bahasa sastra yang terdengar indah, namun “tajam” mengusik kedalaman kesadaran kita. Berbagai ketimpangan sosial dan moral diapresiasi oleh Santisima dalam kemasan puisi, mulai dari kasus kemiskinan, ketenagakerjaan, pengangguran, pendidikan, pemerkosaan, korupsi, Kolusi, Nepotisme, ideologis, moralitas dan kriminalitas, human traficking, terorisme, sampai masalah politik dengan berbagai ketidakadilan lainnya.  Beberapa tokoh terkait kasus yang sering menjadi bulan-bulanan media pun menjadi perhatian penulis. Kalau disimpulkan, buku ini hendak menguak aneka peristiwa hidup bangsa Indonesia yang sebagian besar berakhir dengan kisah yang memilukan.  
                Membaca keseluruhan isi buku “Virgin, Di Manakah Perawanmu?” menggugah rasa kemanusiaan kita. Uniknya bahwa, penulis sangat ekspresif merangsang emosi pembaca dengan untaian kata-kata puitis dan membatin. Meskipun begitu, “Virgin, Di Manakah Perawanmu?” tetap menjadi sebuah buku yang terbuka untuk dibaharui, terutama berkenaan dengan pemberian judul yang terlalu reduktif, hanya mencerminkan satu tema kecil dalam buku yang kaya dengan berbagai tema, serta penyesuaian dalam hal tata letak dan penampilan. Bagaimana pun, “Virgin, Di Manakah Perawanmu?” dapat disebut sebagai buku yang wajib  dikonsumsi oleh siapa pun, terutama para penggemar dunia sastra, bahkan para pemerhati masalah-masalah sosial masyarakat. (Antonius Primus)  
               

KOMPAS DAN BM SELAMATKAN WARGA SIKKA DARI MINUM AIR PISANG



Maumere - Memasuki usia ke 67 tahun Indonesia merdeka, kesejahteraan masyarakat masih belum diperhatikan. Kemerdekaan belum dirasakan oleh warga kecamatan Kangae kabupaten Sikka Flores NTT. Minimnya infrastruktur, kelangkaan air bersih, kondisi jalan yang rusak dan yang lebih parah lagi untuk memasak sehari-hari dan minum warga menggunakan air pisang karena kesulitan air. Cara untuk memperoleh air pisang ini dengan mengorek pangkal pisang yang sudah ditebang sehingga membentuk sebuah lubang. Lubang itu kemudian ditutup dengan daun pisang, pada keesokan harinya di lubang itu terdapat genangan air. Air ini dipakai untuk minum dan masak tiap hari.
         
Uskup Maumere memberkati dua mobil tangki air
Selain itu warga juga mengkonsumsi air dari akar pohon ara dan dapat ditebak dengan kondisi ini tak heran banyak masyarakat yang menderita penyakit kulit seperti gatal-gatal. Untuk mengatasi kesulitan air bersih ini Plan International pernah membantu dengan membangun sejumlah bak penampung.
                         
Kepedulian
          Minggu  tanggal  25  November  2012 merupakan hari bahagia bagi warga Sikka khususnya warga Habi kecamatan Kangae Kabupaten Sikka. Penantian panjang warga yang sering mengonsumsi air pisang terjawab sudah. Bank Mandiri dan Harian Kompas melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas ibarat dewa penyelamat menurunkan dua unit mobil tangki air. Dua unit mobil yang berkapasitas 5 ribu liter ini akan dikelola CV Pembangunan St. Yosef Keuskupan Maumere  yang  dipimpin Romo Arkadius Dhosa, Pr, Pastor Paroki Maria Imaculata Habi.
Penyerahan mobil tangki air oleh Wakil Pemimpin Umum Kompas, St. Sularto dan Didik Haryanto Vice President Bank Mandiri kepada Romo Arkadius di Aula Paroki Habi disaksikan oleh uskup Maumere Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira,SVD.  Sebelum penyerahan Romo Arkadius bersama uskup memberkati mobil tangki air lewat ibadat yang dihadiri umat paroki Habi.
Uskup Kherubim pada kesempatan itu mengatakan bantuan yang diberikan Kompas dan Bank Mandiri merupakan bentuk kepedulian bagi orang yang berkekurangan. ”Saya harapkan bantuan ini betul-betul dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan air bersih bagi warga Sikka. Dua buah tangki air itu dirawat baik-baik dan warga diminta untuk menanam pohon di sumber-sumber mata air yang ada di Sikka,” tegas Uskup.
seorang ibu sedang mengambil air dari genangan air pisang untuk masak dan minum.
          Wakil Pimpinan Umum Kompas St. Sularto mengatakan, bantuan kemanusiaan Kompas yang diberikan kepada masyarakat Sikka merupakan kerjasama Bank Mandiri dan Kompas. Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas,  tambah Sularto tidak hanya membantu warga Sikka Flores, tetapi bantuan serupa juga diberikan kepada masyarakat Aceh dan Yogyakarta. ”Dengan bantuan mobil tangki air diharapkan warga tidak lagi mengonsumsi air pisang,” tandasnya seraya mengatakan pihaknya sedang membantu sumur bor di kabupaten Manggarai Barat, Manggarai Timur dan Ngada.
          Sementara itu, Vice President Bank Mandiri Didik Haryanto mengatakan setiap tahun Bank Mandiri menyisihkan dua persen dari keuntungannya untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. ”Bantuan mobil tangki air adalah bentuk kepedulian sosial bagi masyarakat Sikka. Bantuan serupa ini juga pernah kami berikan di Timor,” ujar Haryanto.
          Kehadiran bantuan mobil tangki air ini kata Romo Arkadius, lewat proses panjang. Berawal dari peristiwa tahun 2011 lalu di Sikka, masyarakat datang  kepadanya dan mengeluhkan krisis air bersih. Romo Arka demikian sapaannya, melobi ke Harian Kompas guna mendapat bantuan mengatasi masalah klasik di kabupaten Sikka tersebut. Akhirnya terjawab dengan bantuan 2 mobil tangki air. Bantuan ini akan dipakai untuk melayani warga Sikka dengan harga yang berbeda dengan tangki air umumnya. ”Kalau tangki umum Rp. 90 ribu untuk lima ribu liter maka tangki yang dikelola ini harganya dibawah jualan air yang sering melayani masyarakat sehingga dapat meringankan beban,” kata Romo. (Yuven Fernandez,  Maumere)