Selasa, 30 Agustus 2011

Dilema BlackBerry (BB) M. Nazarudin

                Beberapa hari yang lalu rumah tahanan (rutan) Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, digemparkan oleh temuan BB di ruang tahanan Nazarudin, tersangka kasus suap Wisma Atlet Sea Games. Hingga saat ini, dugaan sementara BB tersebut diterima Nazarudin dari pengunjung. "Kalau keterangan dari Kepala Rutan Brimob, Blackberry berasal dari pengunjung," ucap Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar. Bukan tidak mungkin ada modus tertentu yang dipakai Nazarudin dan kelompoknya guna mengalihkan perhatian KPK dari penyidikan perkaranya. Pada kesempatan lain, Juru Bicara KPK, Johan Budi  menyampaikan bahwa dugaan sebelumnya, BB tersebut didapat Nazarudin dari salah satu pengacara Nazarudin. Masih diselidiki  siapa pengacara yang dimaksud.  "Itu tentu perlu pengusutan lebih lanjut, ya. Perlu ditanyakan ke Nazaruddin secara langsung,"  ujar Johan Budi.
Menyikapi kehadiran BB di tangan Nazarudin, KPK akan terus menyelidiki sejauh mana Nazarudin menggunakan BB tersebut.
situasi Rutan Mako Brimob tempat Nazarudin berdomisili
Kalau dilihat, perkara BB memang terlihat begitu sederhana, namun imbasnya tidak kecil jika benar Nazarudin telah memanfaatkan BB tersebut untuk tujuan tertentunya. Ini membuktikan bahwa pengamanan yang disinyalir sangat aman bagi penyidikan terhadap Nazarudin di Mako Brimob tidak menjamin efektifitas penyelesaian kasus suap Wisma Atlet. Padahal segala perangkat pengamanan seperti kamera CCTV yang berjumlah 14 kamera tersebut seperti kehilangan fungsinya. Khusus di blok yang dihuni tersangka kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games, M Nazaruddin, dipantau langsung oleh tiga kamera CCTV yang langsung terhubung ke bagian penyidik KPK. Satu kamera memantau pintu masuk blok, kamera kedua dipasang di ruang tamu blok, dan kamera ketiga dipasang di sel Nazaruddin. Lalu bagaimana tindakan yang diambil KPK dalam menyikapi  kelalaian yang sebenarnya tidak perlu tersebut? Tindakan sementara polri ialah mengusut siapa dalang yang menghadirkan BB tersebut di rutan mako Brimob. Sejauh ini, Nazarudin masih memilih bungkam dalam penyidikan dengan alasan merasa tidak nyaman menghuni rutan Mako Brimob. Sayangnya kerinduan M. Nazarudin untuk dipindahkan ke LP Cipinang belum terealisasi. (Anthoni Primus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar