Kamis, 25 Agustus 2011

M. Nazarudin Mengalami Gangguan Psikis?


Sudah bukan rahasia lagi, para koruptor yang tertangkap mendadak terserang penyakit, minimal gangguan psikis, alias gila sedikit. Hal demikian tidak luput dari kasus yang sedang dihadapi Nazarudin, yang sempat menjadi buron KPK lantaran terduga  sebagai otak kasus korupsi dana wisma Atlet Sea Games. Menurut keterangan kuasa hukum Nazarudin, OC Kaligis, M. Nazarudin kemungkinan besar mengalami gangguan mental di dalam tahanan. "Dia (dr Handoko) mengatakan kalau seminggu tidak dipindah, ini mentalnya hancur sehingga tidak ada gunanya dia (Nazaruddin) diperiksa," ujar Kaligis (22/8/2011).
Pernyataan tersebut akhirnya dibantah oleh dr. Anton Castilani,  Kepala Tim Pemeriksaan dan Perawatan Kesehatan Tahanan KPK untuk Muhammad Nazaruddin.

dr. Anton sendiri membuktikan sanggahannya kepada public, bahwa pengacara terkenal itu telah melakukan kebohongan publik. "Saya sudah konfirmasi ke seluruh tim termasuk ke Pak Handoko, tidak pernah ada pernyataan seperti itu dari dr. Handoko. dr Handoko tidak pernah bicara seperti itu kepada kuasa hukum," kata Anton  pada Rabu (24/8/2011) lalu.  Ucapan dr. Anton tersebut diperkuat dengan pemeriksaan ulang yang dilakukan terhadap situasi, kondisi jiwa mantan bendahara umum Partai demokrat tersebut. Hasil yang diperoleh menyatakan kesehatan Nazarudin masih tergolong normal. Dengan kata lain belum ada intimidasi atau intervensi dari pihak mana pun terhadap Nazarudin. "Tidak ada (indikasi diintimidasi), baik secara fisik maupun mental, stres-nya, masih normal-normal saja," ungkap dr. Anton. Menyinggung soal stres, menurut Anton, semua tahanan tentu memiliki stres ketika harus terjebak dalam tahanan. Itu dikenal sebagai mekanisme penolakan, namun khususnya bagi Nazarudin, hal tersebut masih dalam batas normal sehingga Nazarudin tidak perlu dipindahkan.
Meskipun demikian, pernyataan kaligis perlu diklarifikasi lebih lanjut. Bukan tidak mungkin ada tujuan lain di balik apa yang dikatakan OC  Kaligis. Masyarakat pun perlu mencermati terus perkembangan situasi penyelidikan kasus M. Nazar. Di lain kesempatan Anas urbaningrum mencoba berusaha memfalsifikasi pernyataan Nazarudin bahwa Ketua Umum Demokrat itu juga terlibat korupsi yang sama. Kiranya ini menjadi pertaruangan yang cukup seru dan jangan sampai terlewatkan. Karena masyarakat sedang diajak untuk melihat lebih saksama siapa yang ketahuan korupsi.  (Anthoni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar